Sastra lisan adalah bentuk sastra tradisional yang disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi. Dalam arti lebih luas, sastra lisan meliputi dongeng, legenda, cerita rakyat, dan nyanyian epik yang membentuk identitas budaya suatu masyarakat.
Penjelasan dan Jawaban
Sastra lisan adalah bentuk sastra yang disampaikan melalui media lisan, seperti cerita rakyat, dongeng, pantun, lagu, dan puisi lisan. Sastra lisan merupakan bagian dari tradisi lisan masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun. Berbeda dengan sastra tulis yang dituangkan dalam bentuk teks tertulis, sastra lisan dikembangkan melalui perjalanan waktu dan berkembang sesuai dengan budaya masyarakat setempat. Sastra lisan sering dijadikan sarana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, cerita sejarah, mitos, leluhur, dan moral kepada generasi berikutnya.
Sastra lisan memiliki karakteristik yang unik. Pertama, sastra lisan bersifat dinamis dan berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi pencerita. Hal ini membuat setiap pencerita bisa memberikan warna dan gaya penceritaan yang berbeda-beda. Kedua, sastra lisan sering menggunakan unsur-unsur retorika, seperti repetisi, rimbingan, dan hiperbola, untuk memperkuat efek retorika dalam penceritaan. Ketiga, sastra lisan biasanya dilakukan secara lisan, tanpa teks tertulis. Oleh karena itu, para pencerita sastra lisan perlu menguasai teknik berbicara yang baik untuk menarik perhatian pendengar serta mempertahankan daya tarik dan pesan cerita.
Contoh-contoh sastra lisan antara lain cerita rakyat seperti Malin Kundang, Roro Jonggrang, atau Bawang Merah dan Bawang Putih. Sastra lisan juga dapat berupa lagu-lagu daerah dan puisi lisan yang sering digunakan untuk merayu, bersenandung, atau menyampaikan pesan tertentu. Selain itu, pantun-pantun yang sering digunakan dalam teka-teki juga merupakan bagian dari sastra lisan. Sastra lisan memiliki keunikan dan keindahan tersendiri karena tidak hanya mengandalkan kata-kata yang diucapkan, tetapi juga intonasi, ekspresi, dan gerak tubuh pencerita yang membangun keseluruhan pengalaman mendengar sastra tersebut.
Kesimpulan
Sastra lisan merupakan bentuk sastra yang disampaikan melalui media lisan seperti cerita rakyat, dongeng, pantun, lagu, dan puisi lisan. Sastra lisan berkembang melalui tradisi lisan masyarakat dan digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, cerita sejarah, dan moral kepada generasi berikutnya. Sastra lisan memiliki karakteristik yang dinamis, menggunakan unsur-unsur retorika, dan dilakukan secara lisan tanpa teks tertulis. Contoh-contoh sastra lisan antara lain cerita rakyat, lagu daerah, puisi lisan, dan pantun.
Sastra lisan memiliki keunikan dan keindahan tersendiri karena selain kata-kata yang diucapkan, intonasi, ekspresi, dan gerak tubuh pencerita juga membangun pengalaman mendengar sastra tersebut. Sastra lisan merupakan bagian penting dari warisan budaya dan identitas suatu masyarakat, yang perlu dilestarikan dan diapresiasi sebagai bagian dari seni dan budaya kita.
Leave a Reply