Tegangan listrik pada hukum Ohm merupakan perbedaan potensial atau perbedaan tegangan listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik. Tegangan listrik ini mengacu pada gaya dorong elektron atau perbedaan energi potensial yang menyebabkan aliran arus listrik. Dalam hukum Ohm, tegangan listrik dihubungkan dengan arus dan resistansi untuk menentukan hubungan linier antara ketiganya.
Penjelasan dan Jawaban
Tegangan listrik dalam hukum Ohm adalah perbedaan potensial atau beda tegangan yang terjadi antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik. Dalam hukum Ohm, tegangan listrik (V) proporsional dengan arus listrik (I) dan resistansi (R). Persamaan ini dikenal sebagai hukum Ohm yang menyatakan bahwa V = I x R.
Tegangan listrik sendiri diukur dalam satuan volt (V). Dalam suatu rangkaian listrik, tegangan listrik biasanya digunakan untuk mendorong arus listrik melalui penghantar atau resistor. Semakin besar beda tegangan atau tegangan listrik, maka semakin besar pula arus listrik yang mengalir.
Contohnya, jika terdapat sebuah rangkaian dengan resistansi tetap dan tegangan listrik yang diberikan juga tetap, maka arus listrik yang mengalir akan tetap. Namun, jika resistansi diperbesar, misalnya dengan menambahkan resistor tambahan dalam rangkaian, maka arus listrik akan menurun karena beda tegangan yang sama dibagi dengan resistansi yang lebih besar akan menghasilkan arus yang lebih kecil.
Kesimpulan
Dalam hukum Ohm, tegangan listrik diukur sebagai perbedaan potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik. Tegangan listrik (V) berhubungan secara proporsional dengan arus listrik (I) dan resistansi (R) dalam persamaan V = I x R.
Perubahan resistansi dalam rangkaian dapat mempengaruhi arus listrik yang mengalir. Semakin besar beda tegangan atau tegangan listrik, maka semakin besar pula arus listrik yang mengalir, sedangkan semakin besar resistansi dalam rangkaian, arus listrik yang mengalir akan semakin kecil.









Leave a Reply