Kalimat aktif dan kalimat pasif adalah dua bentuk konstruksi kalimat yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Kalimat aktif menekankan pada pelaku aksi, sedangkan kalimat pasif menyoroti objek penerima aksi. Pemahaman perbedaan antara keduanya penting dalam penulisan yang jelas dan tepat.
Penjelasan dan Jawaban
Kalimat aktif dan kalimat pasif merupakan dua bentuk kalimat yang berbeda dalam tata bahasa Bahasa Indonesia. Berikut ini adalah penjelasan dan perbedaan antara kalimat aktif dan kalimat pasif:
Kalimat Aktif
1. Subjek kalimat aktif berperan sebagai pelaku/penyebab terjadinya suatu perbuatan atau kejadian. Contoh: “Ani membeli buku.”
2. Pada kalimat aktif, kata kerja transitif ditandai dengan adanya objek langsung yang dikenai tindakan atau perbuatan tersebut. Contoh: “Ani membeli buku.” (buku di sini adalah objek langsung)
3. Urutan kata umum pada kalimat aktif adalah subjek + predikat + objek. Contoh: “Ani membeli buku.”
Kalimat Pasif
1. Kalimat pasif memberikan penekanan pada objek yang menjadi penerima tindakan atau perbuatan. Contoh: “Buku dibeli oleh Ani.”
2. Pada kalimat pasif, subjek menjadi penerima dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh pelaku/penyebab. Contoh: “Buku dibeli oleh Ani.” (Buku di sini menjadi subjek yang menerima tindakan membeli)
3. Urutan kata pada kalimat pasif umumnya adalah objek + kata kerja bantu + kata kerja utama + oleh + subjek. Contoh: “Buku dibeli oleh Ani.”
Kesimpulan
Dalam kalimat aktif, subjek berperan sebagai pelaku atau penyebab terjadinya suatu perbuatan atau kejadian, sedangkan pada kalimat pasif, objek menjadi penerima tindakan atau perbuatan. Kalimat aktif mempunyai urutan kata subjek-predikat-objek, sedangkan kalimat pasif mempunyai urutan kata objek-kata kerja bantu-kata kerja utama-oleh-subjek. Pemilihan antara kalimat aktif dan kalimat pasif tergantung pada penekanan yang ingin diberikan dan kepentingan komunikasi dalam suatu tulisan atau percakapan.