Gurindam adalah salah satu jenis sastra Melayu yang terkenal di Indonesia. Gurindam biasanya terdiri dari dua bait dengan pola sajak AB dan menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat dengan pesan moral. Contohnya, “Budi pekerti elok, sopan santun jangan lupakan. Bahasa baik dan lemah lembut, jadi tanda keperibadian.”
Penjelasan dan Jawaban
Gurindam merupakan salah satu jenis puisi dalam sastra Melayu. Puisi ini memiliki ciri khas berupa baris-baris yang terdiri dari dua bait. Setiap bait terdiri dari lima hingga sepuluh baris dengan rima akhir yang bersesuaian. Gurindam umumnya berisi nasihat dan petuah yang berbentuk ajaran moral atau etika. Sastra gurindam terkenal dalam budaya Melayu sejak abad ke-15 dan banyak dijadikan sebagai bahan pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah.
Contoh gurindam:
- Diam itu emas, ucap gemerisik,
Bicara yang kasar akan menimbulkan keributan.
Hendaklah hati-hatinya kalau memilih
Jangan melukai hati orang yang mendengarkan.
Memahami kata berkobar-kobar, menyala
Tak ubah seperti api dampak tamasya
Banyak bicara, tidak ada berfaedahnya,
Seperti bunyi besi yang malah mencelakakan. - Patuhi hukum dan susun tata tertib,
Karena negara kita telah berbilang budaya.
Bersatu padu kita menjaga kemerdekaan,
Dari bendera merah putih kita agar tersenyum.
Sampai malam terus bergiat,
Berpakaian putih jangan lupa,
Dengan sungguh-sungguh kita jaga
Seluruh rakyat tak ceroboh dalam kata.
Kesimpulan
Gurindam adalah jenis puisi Melayu yang terdiri dari dua bait dengan rima akhir yang sesuai. Puisi ini mengandung nasihat dan ajaran moral. Gurindam banyak dipakai dalam pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah karena mengandung nilai-nilai kebaikan dan etika. Contoh-contoh gurindam di atas adalah contoh dari puisi jenis ini yang mengajarkan pentingnya berbuat baik, menghargai orang lain, serta menjaga tata tertib dan persatuan dalam negara.









Leave a Reply